berhubung hari ini nggak
kemana-mana, saya mau cerita tentang salah satu sahabat saya. kita sebut saja
namanya dodo ya. junior saya semasa kuliah dan alhamdulillah sampai sekarang
jadi sahabat yang bisa saya percaya dan andalkan.
jadi ya si dodo ini punya
karakter yang bener-bener riang. kayaknya nggak pernah sekalipun dia
menunjukkan raut wajah sedih di depan teman-temannya. kalau lagi sedih hati –
ya, namanya manusia biasa ya – dia lebih memilih buat menyendiri. supaya nggak
merepotkan orang lain, begitu katanya.
kebalikannya, sepertinya si dodo
ini justru senang ‘direpotkan’ oleh orang lain. kalau ada yang minta bantuannya
dan dia sanggup, dia pasti akan memberi bantuan. nggak pernah perhitungan soal
apa yang akan didapatkannya nanti. yang penting buatnya, dia bisa membantu
orang lain. meski kadang suka kesal sama orang-orang yang justru manfaatin
kebaikannya itu.
ada banyak hal sih yang bisa saya
pelajari dari sahabat, yang sering jadi first reader naskah-naskah saya, satu
ini. tapi hari ini saya coba ambil dua saja. ringan tangan dan tanpa pamrih.
prinsipnya menurut saya positif
sekali untuk mengingatkan kita bahwa kalau kita pikir sudah begitu banyak
kejahatan di dunia ini (termasuk begal yang semakin merajalela dan juga narkoba
yang semakin meresahkan), masih ada kebaikan. kebaikan itu tak perlu ditunggu tapi bisa kita ciptakan. membantu orang
lain tanpa mengharapkan imbalan adalah satu bentuk kebaikan yang bisa menjadi
warisan jangka panjang.
kalau
semua orang bersikap tanpa pamrih dalam memberi bantuan, bisa bayangkan
bagaimana dunia akan mencapai kata ‘sejahtera’.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer