Personal Data

Foto Saya
aL dhimas
put the word in: uncommon
Lihat profil lengkapku

cerita 365 keba(j)ikan: hari kelima puluh sembilan

Selasa, 28 Februari 2017 | Label: | 0 komentar


“ma, mainannya abang bawa pulang ya...”

“nggak boleh. itu kan bukan punya kita, sayang.”

“tapi kan nggak ada yang tahu, ma.”

“Tuhan kan maha tahu.”

tidak terdengar lagi percakapan antara ibu dan anak dari ruang bermain anak yang berada tepat di sebelah ruang kerja saya, tapi saya bisa mendengar suara mainan yang diletakkan kembali di meja.
 
saya tersenyum. betapa mulia orang tua yang mengajarkan anak tentang pentingnya kejujuran.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

cerita 365 keba(j)ikan: hari kelima puluh delapan

Senin, 27 Februari 2017 | Label: | 0 komentar


biasa ya kalo kerja di bagian pelayanan publik gampang sekali jadi sasaran kemarahan orang lain, terutama orang-orang yang nggak tahu peraturan tapi sok tau sama peraturan. dulu-dulu sih gampang terpancing emosi, tapi sekarang udah bisa makin kalem. alhamdulillah sabarnya udah makin terasah.

ada pelajaran sih yang bisa saya ambil setiap kali ada pemohon, khususnya di kantor saya, yang menyerang petugas dengan penuh emosi. mengakui kesalahan.

sebaiknya nih sebelum mengajukan keluhan, pelajari dulu apa yang mau dikeluhkan. nggak semua kesalahan karena petugas, karena bisa jadi malah kita yang dari awal nggak pernah mau membuka diri untuk menerima informasi ataupun bertanya.

saya pribadi sih kalo memang secara nggak sengaja bikin kesalahan saat melakukan pelayanan publik saya akan langsung mengakui dan segera minta maaf. harga diri saya nggak jatuh kok gara-gara mengakui kesalahan, demikian pula jabatan dan gaji saya juga nggak akan berkurang perihal minta maaf.
 
bukankah manusia memang tempatnya salah dan khilaf. kalau memang salah, kenapa nggak mau mengakui dan minta maaf?!


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

cerita 365 keba(j)ikan: hari kelima puluh tujuh

Minggu, 26 Februari 2017 | Label: | 0 komentar


“banyak amat nangkanya, tan?!”


“biasa... panen dari halaman belakang.”


“terus sebegini banyak mau diapain?”


“buat abah, bapak, sama papamu.”


“lah sisanya?”


“tetangga-tetangga lah. kayak hidup sendirian aja, nggak tahu harus berbagi kemana.”

 
kadang kita sering lupa. berbagi nggak harus ke tempat yang jauh. ada orang-orang di sekitar kita yang bisa jadi tempat berbagi.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

cerita 365 keba(j)ikan: hari kelima puluh enam

Sabtu, 25 Februari 2017 | Label: | 0 komentar


barusan dapat info dari sahabat saya, dia baru ketemu salah satu temen seangkatan dan dapat kabar yang cukup mengejutkan soal temen seangkatan lainnya. saya tidak akan bahas itu sih, takut nanti jatuhnya jadi menghakimi. alih-alih menata hidup orang lain, hidup saya sendiri mesti banyak yang diberesin.

seringkali memang begitu ya, saat kita mendengar satu kabar tentang seseorang kita tergoda untuk menghakimi dan merasa kita paling bener. dulu sih saya masuk bagian orang-orang yang seperti itu, tapi pelan-pelan saya belajar bahwa tidak ada gunanya berkelakuan seperti itu.

menghakimi seseorang tidak akan membuat kita jadi lebih baik dari orang yang kita hakimi. pun saat orang itu punya alasan untuk melakukan tindakan yang menurut kebanyakan kurang tepat.

saya pikir masing-masing individu punya hak untuk melakukan apa yang menurutnya tepat untuk dilakukan. kalau menurut kita kurang tepat, ya lebih baik bicara empat mata dengan yang bersangkutan, bukan menghakiminya.

untung lah soal menghakimi ini disepakati oleh sahabat saya, sehingga kabar yang kami terima cukup kami terima sebagai pembelajaran untuk tetap berbaik sangka pada orang lain.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

cerita 365 keba(j)ikan: hari kelima puluh lima

Jumat, 24 Februari 2017 | Label: | 0 komentar


boleh dibilang sepanjang hari ini saya lalui dengan cukup menyenangkan sampai akhirnya saya mendapat ‘kejutan’ di penghujungnya. ya namanya hidup ya... ‘kejutan’ pun tetap harus diambil hikmahnya.

oleh karena batuk saya belum sembuh juga, malam ini saya memutuskan untuk kembali membeli obat batuk di apotek terdekat. saya tidak langsung dilayani begitu tiba, mengingat saya hanya melihat satu petugas (saya tidak menyebutnya apoteker) dan ada tiga pembeli di apotek tersebut. sekitar lima menitan, saya akhirnya dihampiri salah satu petugas. masih muda dan saya taksir usianya hampir dua puluhan. petugas itu terlihat cukup bingung ketika saya menyebutkan nama obat batuk generik yang saya minta. ia menyuruh saya – yang dalam hati bertanya, kenapa petugas apotek tidak mengerti nama obat yang saya sebutkan barusan – menunggu. butuh waktu sekitar sepuluh menitan menunggu kepastian ada tidaknya obat saya, sampai ‘kejutan’ itu saya alami.

saya mendengar bentakan dari petugas – yang saat kehadiran saya tampak sibuk melayani pembeli – kepada petugas yang melayani saya. telinga saya menangkap rangkaian kalimat yang menyatakan obat yang saya minta itu tidak pernah ada dalam kategori generik dan umpatan kata ‘bodoh’ darinya.
tidak ada balasan dari petugas yang melayani saya, pun dari saya. usai mengucapkan terima kasih, saya pun beranjak dan berjanji pada diri saya sendiri untuk tidak lagi datang ke apotek tersebut.

apa yang saya lakukan mungkin tidak akan mempengaruhi pendapatan apotek tersebut, tapi saya percaya apa yang saya lakukan adalah bentuk penghargaan yang saya berikan kepada nilai kesopanan. orang lain boleh mengatakan hal tersebut biasa-biasa saja, namun buat saya itu luar biasa.
 
seberapa pintar pun kita jangan pernah menghardik orang lain dengan kata-kata kasar, sebab semua orang tahu kalau di atas langit masih ada langit yang lebih tinggi.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer