pagi ini saya menyapu teras
depan rumah, saya dikejutkan dengan kehadiran seorang perempuan paruh baya. dia
menawarkan beberapa helai pakaiannya dengan harga dua puluh ribu untuk
keperluannya membeli beras dan sayur. ya itu, pengakuannya.
buat orang-orang yang mengenal
saya pasti sudah bisa menebak apa yang saya lakukan selanjutnya. ya, saya mengambil
uang di dompet senilai penawarannya dan memberikan pada perempuan itu tanpa
harus ditukar dengan pakaian.
beberapa orang mungkin menyebut
saya ‘baik sekali’, ada juga yang mungkin bilang ‘bodohnya’, dan ya pasti lah
ada yang diam tak berkomentar.
intuisi. itulah sesuatu yang saya
gunakan tiap saya menghadapi hal di luar kebiasaan. alih-alih berpikir segala
kemungkinan, saya justru mengikuti apa kata intuisi saya. ketika intuisi
mengatakan ‘lakukan’ ya saya lakukan, demikian pula kebalikannya.
saya percaya ada hal-hal dalam
hidup yang pemecahannya nggak harus melulu menggunakan logika. kata hati bisa
jadi salah satu yang dapat menggantikan logika. selama kita percaya ya lakukan
saja. toh, selama yang kita lakukan bukan hal buruk ya mudah-mudahan kebaikan akan
tetap menyertai kita.
oh iya, masalah peminta-minta
ataupun pengemis, memang kerap digunakan sebagai topeng oleh sebagian oknum
untuk mengambil keuntungan. tapi percaya saja pada intuisi kita, supaya kita
nggak perlu lagi mengungkit lagi apa yang kita beri pada mereka.
dan
satu lagi, terlepas apakah beneran atau cuma pura-pura. jangan pernah menghardik pengemis. sebab kalau mereka memang benar
butuh bantuan kita, akan timbul sakit hati di diri mereka. dan kalau pun
tebakan kita benar kalau mereka berbohong, menghardik kita nggak membuat kita
menjadi orang yang lebih baik dari mereka.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer