tadi. di angkot. ada dua ibu-ibu
pekerja yang mengeluh angkot yang berjalan terlalu lambat. sebenarnya apa yang
dikeluhkan kedua ibu tersebut ada benarnya dan saya cukup bisa mengerti
perasaan keduanya, tapi ya begitulah... namanya juga naik angkot.
saya berada di posisi yang sama dengan
kedua ibu tersebut. jam sudah hampir pukul lima lewat tiga puluh menit dan
jarak ke rumah saya masih sekitar tiga puluh menit lagi. hari ini abah mesti
mengajar kelas malam dan saya cukup khawatir saya nggak sempat masak buat
beliau makan malam. mungkin kedua ibu tersebut juga khawatir soal makan malam
keluarganya.
bedanya saya memilih untuk nggak
mengeluh. kenapa?! karena mengeluh cuma
akan membuat saya semakin cemas dan besar kemungkinan setelahnya apa yang
saya kerjakan bakal berantakan. saya bisa memaklumi kalau kedua ibu tersebut
mungkin butuh penyaluran emosi mereka pada supir angkot. kami hanya berbeda
cara saja soal mengekspresikan emosi.
alih-alih ikutan mengeluh, saya
memilih untuk menenangkan pikiran saya dengan merapikan playlist di ponsel saya. paling nggak saya punya kesibukan yang
membuat saya nggak memikirkan lambatnya laju angkot.
alhamdulillah,
saya masih sempat menyiapkan makan malam buat abah. cuma ya lain kali saya
nggak akan naik angkot yang sama lagi. jujur aja, sama sekali nggak nyaman
mendengar orang mengeluh di angkot.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer