“hai, re!”
“hai!”
saya mendekati re – salah satu rekan kerja saya –
yang tampak sibuk di depan laptop.
“datanya udah beres?” tanya saya sambil melirik
layar latop yang tadinya saya pikir akan menampilkan aplikasi pegangan re.
mata saya mengernyitkan dahi melihat tampilan di
layar laptop.
“ini apaan, re?!”
“tugas tambahan,” jawabnya sambil tersenyum.
saya menatap re dengan pandangan tidak percaya. ditengah
kewajibannya menyelesaikan laporan untuk selanjutnya diserahkan pada saya, re
masih harus menyelesaikan yang – menurut saya – bukan tanggung jawabnya.
re yang penggemar radiohead dan misteri bawah laut,
punya beban kerja yang cukup berat dibanding orang-orang yang kerjaannya cuma
bisa nyinyir di kantor saya. tapi ya re ini punya kekuatan menahan diri yang
sangat luar biasa. sepenglihatan saya re tidak pernah terlihat marah meskipun
saat pekerjaan yang satu belum selesai ia harus dibebani tugas baru lagi. re
lebih memilih untuk tidak banyak berkomentar dan menyelesaikan apa yang harus
diselesaikannya.
dari re saya belajar tentang satu keba(j)ikan. diam kalau memang tidak perlu bicara.
banyak orang bermasalah karena terlalu banyak
bicara. jadi bicara lah seperlunya. sampaikan lah apa yang perlu disampaikan.
tak perlu harus jadi seseorang yang mesti didengar. karena memang tidak semua
orang punya keinginan untuk mendengar apa yang kita suarakan.
“tanggal 10 ya?” pintanya.
paling tidak anggukan dari saya bisa membuat re
sedikit mengurangi bebannya saat ini.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer