teman-teman saya di kantor bilang
saya salah jurusan.
mereka bilang saya lebih cocok jadi
akuntan, daripada penerjemah. alasannya tentu saja karena laporan saya – yang
kata mereka njelimet – itu berisi begitu banyak angka untuk dikalkulasikan
daripada bahasa yang harus diterjemahkan. saya cuma senyum menanggapinya.
jujur, sebenarnya saya juga
terheran-heran dengan kemampuan saya soal hitung-menghitung saat ini. dulunya
nih hanya dua pembahasan yang saya pahami dari matematika (itupun matematika
dasar) saat berseragam putih abu-abu yaitu pertidaksamaan dan logika, selain
itu mohon jangan tanya saya. saat kuliah, praktis saya meninggalkan matematika
karena jurusan yang saya ambil adalah sastra. saya jadi bertanya-tanya sendiri,
apa ini salah satu kemampuan saya yang tidak pernah saya sadari?!
jawabnya, mungkin saja bukan.
saya belajar.
saya pikir ketika saya
mendapatkan amanah menempati posisi tertentu, maka saya harus mau membuka diri
untuk mempelajari tugas-tugas di dalamnya. saya tidak tahu akan semudah atau
sesulit apa, tapi saya pikir saya memang harus mencoba.
terus terang, pertama kali saya
sama sekali buta soal aplikasi hitung menghitung ini. untunglah, ada sedikit
ilmu yang masih saya ingat. prinsip akuntansi. buku besar. debet kredit. hanya
itu yang saya terapkan sebagai dasar pekerjaan saya. alhamdulillah sampai hari
ini tugas yang diberikan pada saya dapat saya selesaikan dengan baik.
saya tidak akan mengatakan ini
mudah atau ini sulit. yang penting buat saya, belajar adalah sesuatu yang
wajib. belajar memberikan kita peluang mengubah sesuatu yang tampaknya tidak
mungkin menjadi mungkin. bukankah itu baik?!
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer