ketika memutuskan untuk keluar
dari hingar bingar grup whatsapp dan memilih untuk berjalan sendiri saya sudah
berkomitmen untuk tidak lagi kembali atau berada di grup sejenis itu, pun
ketika saya bertemu dengan teman saya – yang juga anggota grup tersebut – hari
ini saya sama sekali tidak menyinggung soal apa yang terjadi pada grup itu
setelah saya tinggalkan. saya tetap menyambutnya hangat dan berbagi cerita
tentang hal-hal seru di seputaran kehidupan kami. toh, memilih berjalan sendiri
bukan berarti memutus silaturahmi.
berdamai dengan masa lalu,
menurut saya, bukan berarti kembali mengulang apa yang kita kerjakan di masa
lalu. saya percaya membuka lembaran baru dan melangkah maju adalah salah satu
bentuk kemampuan kita berdamai dengan masa lalu.
hal-hal yang menyakitkan di masa
lalu, tak perlu lah kita ingat selalu. kalau mau dijadikan pelajaran, itu
bagus. kalau mau dilupakan, ya bukan masalah juga. toh, pada akhirnya apa yang
kita kerjakan saat ini juga akan menjadi masa lalu. kalau sudah begitu
aturannya, buat apa menyusahkan diri kita sendiri dengan terjebak nostalgia (lho kok jadi
berasa lagu mbak raisa ya?!).
sejatinya, manusia itu berjalan ke depan bukan ke belakang. fokus lah pada masa depan dan biarkan masa lalu menjadi cerita yang kita buka hanya pada saat kita perlu.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer