“antriannya memang sepanjang ini ya, pak?” tanya
seorang bapak saat saya melewati ruang tunggu.
“iya, pak,” saya menjawab sambil tersenyum.
“nggak bisa langsung?” bapak tersebut kembali
bertanya sambil memamerkan semacam lencana yang saya nggak terlalu mengerti apa
fungsinya.
saya masih tersenyum saat balik bertanya, “mohon
maaf, pak. bapak sudah pernah ke luar negeri?”
“oh... ya sudah lah! hampir tiap liburan, saya ke
singapura!” cetus sang bapak.
kali ini saya mengangguk, “kalau begitu bapak
pernah naik taksi di sana ya, pak?”
“bukan cuma taksi, tapi semua jenis transportasi,”
ada nada bangga terselip dalam pengakuan beliau.
“nah, kalau begitu... bapak pasti pernah berdiri
dalam antrian taksi di singapura?”
seketika hening.
“sekarang sudah nomor tiga puluh tujuh, pak. nomor
bapak nomor empat puluh satu. mohon diperhatikan ya, pak. nunggunya nggak
selama ngantri taksi kok, pak.” tutup saya sebelum berlalu.
beberapa
orang mungkin memang perlu diingatkan untuk tidak selalu mengeluh.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer