selepas magrib tadi, saya ngobrol dengan tetangga –
kita sebut saja namanya min – seputar renovasi rumahnya. kebetulan saya
tertarik dengan tiang-tiang di bagian luar lantai duanya.
awalnya saya pikir tiang tersebut dilapisi partisi
atau wallpaper tapi ternyata keramik batu alam. cantik, menurut saya. sementara
beliau menyeletuk “kata anak-anak biar kekinian”.
tetangga saya yang satu ini cukup humoris, dan kali
ini celetukannya itu cukup menarik buat saya. kekinian. saat ini mungkin sering
ya kita dengar jargon tersebut, tapi jujur saja saya masih suka mengerutkan
dahi setiap kali mencoba mendefinisikan ‘kekinian’ tersebut.
kalau dengan mencium ketek orang lain maka akan
disebut kekinian, maka saya memilih untuk tetap disebut jadul ataupun kudet.
nggak lah harus berbuat sebodoh itu hanya untuk mendapat sebutan hits. konsep
dasar ‘kekinian’ ini saya pikir mungkin cukup bagus tapi ya mungkin (seperti
biasa) eksekusinya suka melenceng. membiasakan menerima sesuatu yang nggak ada
faedahnya menurut saya adalah kegagalan. nggak semua, tapi saya cukup yakin
ketika berkuda kita butuh setelan lengkap bukan hanya pakaian dalam.
saya jadi mikir... kenapa nggak
membiasakan diri melakukan hal baik, sekecil apapun?! bukannya keren yang disebut ‘kekinian’ adalah kita yang terus berbuat
dan menebar kebaikan?!
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer