the time has come. saat paling membahagiakan buat dua temanku itu tiba. hmm… sebenarnya saat membahagiakan buat banyak pihak, termasuk buatku.
semua keribetan yang sempat menuhin kepala gara-gara jadi pagar bagus, sampai nggak bisa tidur padahal siapa yang mau married coba?!, ngilang gitu aja begitu ngeliat rombongan pengantin diarak ke pelaminan. yang susah-susah itu langsung berubah jadi bunga-bunga bahagia (hualah, bahasanya). dini – yang kebetulan dapat posisi jadi pagar ayu pasanganku – berbisik pelan, “dini jadi pengen nangis, terharu.”. well, nggak berniat berlebihan tapi nggak tahu kenapa aku juga ngerasain hal sama. rasanya ada yang bening-bening di ujung mata.
ada yang lucu saat mc membacakan proses perjalanan cinta pasangan pengantin. aih… aih… aku hampir lupa kalau pertemuan pertama berlangsung di tongging pas zaman inisiasi. hahaha… kalau ingat-ingat itu aku jadi teringat pengalaman-pengalaman lucu di awal masa kuliah. kenangan konyol di sungai kecil dulu. sudahlah, kita nggak sedang membahas kenanganku kan?! yang jelas tongging jadi saksi awal pertemuan dua insan sekaligus awal kebahagiaan banyak insan yang terlibat di dalamnya. bukan hanya awal cinta tapi juga awal terbentuknya sebuah persahabatan.
ikatan kain songket (apa itu ya namanya?!) yang terlalu ketat akhirnya nggak terlalu terasa menjelang selang. pertemuan dengan banyak kenalan dan teman membuat perasaan bahagia sebahagia perburuan makanan bersama dini, ira, dan nonie. pertemuan dengan sate padang, junior, siomay, alumni, martabak, semua silih berganti mengisi kebahagiaan lahir dan batin. dimana lagi resepsi yang selengkap ini?! i should give a compliment to this wedding party.
forget about the pain and hurt, that was the great time to fill the happiness. seorang deni valentino pun akhirnya menyerah pada keadaan yang merepotkan pagar bagus dan pagar ayu asuhannya yaitu tamu-tamu mulai beringas dan melupakan keberadaan kami dengan berjalan melewati tengah panggung. nggak perlu marah, nggak perlu sewot, the wedding didn’t have to crash! budi, dj, fifi, joni, cikong, k’ lia mulai bergabung dengan spot belakang yang sepertinya udah dilabeli “sastra inggris usu”. even lili, qq, sama kepret yang kebagian tugas di depan gedung memilih untuk menyelusup ke dalam gedung. satu-satunya pagar bagus yang paling rajin mengelilingi isi gedung cuma satu. herry wahyudi. yang tak lain tak bukan memiliki satu tujuan mulia. memberitakan pada kami hidangan apa saja yang pantas dicoba. hahahaha… nice job, bro! we’re all thank you.
seperti kata b’ ariatna, moment seperti ini sangat jarang. itu sebabnya harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sampai akhir acara. semakin seru mendekati akhir acara. ada yang sibuk berfoto (ya, it’s me!), ada yang ngobrol dan berbagi cerita, ada yang kesempatan pacaran, ada yang curhat, ada yang gelisah curi-curi pandang (nah lho siapa ini?!), ada juga yang sibuk menghindari telepon (wualah!!!), pokoknya seru lah. ain’t no wedding like this wedding.
lalu satu persatu mengucapkan keinginan terdalamnya. aih… aih… cikong memulai, “semoga jodoh kita segera dipertemukan seperti ausqarni dan dina.” amin. dhani berkata, “ya, mudah-mudahan tahun depan.” amin. nurul sms, “semoga kita segera menyusul mereka.” amin. iis melalui telepon, “kalau ada langkah dan rezeki, kita pasti menyusul mereka.” amin. dan akhirnya dj, lili, dan ira bernyanyi, “from this moment, life has begun… form this moment, you are the one”… jiahhh… serunya!
for me, pengen rasanya punya kebahagiaan yang bisa dibagi ke banyak orang seperti pasangan pengantin ini. ya, mungkin dengan cara yang berbeda. semoga siapapun dia kelak, nantinya bisa ngasih kebahagiaan bukan cuma buatku tapi juga buat orang-orang di sekelilingku. hear my callin’, dear… ahay… hahahaha…
finally…
semuanya gembira.
semuanya tertawa.
semuanya bahagia.
semuanya berdoa.
“semoga langgeng hingga akhir hayat”
happy wedding ausqar and dina
*** semoga yang lain dapat segera menyusul… ;)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer