agak-agak gimana gitu kalo hari gini ngomongin cinta. tapi gara-gara nonton film-nya si mario maurer yang judulnya ‘a little thing called love’ jadi pengen nulis sesuatu tentang cinta-cintaan ini.
sebenarnya dengan semakin bertambah usia – yang mudah-mudahan juga diiringi dengan semakin bertambah dewasa – , kita nggak (mungkin) lagi mengharapkan datangnya cinta lewat apa yang disampaikan film-film drama, komedi romantis, atau bahkan dongeng putrid-putrian itu. iyalah, cerita tentang ugly ducking jadi white swan udah kita lewati, dan nggak menghasilkan apa-apa. biarpun sekarang kita jadi white swan, ternyata orang lain juga jadi white swan. so, nggak ada yang istimewa kan?! cerita cinderella juga sama aja. bedanya kita meninggalkan nomor hp, pin bb, alamat e-mail yang tak kunjung mendatangkan apapun. rapunzel atau snow white apalagi. nggak ada seorang pun yang berkenan mengajak kita kawin lari atau datang pada saat kita tertidur dan membangunkan kita dengan ciuman.
tapi jangan terlalu pesimis. semua itu memang cuma fiksi. sesuatu yang diciptakan untuk membangunkan imajinasi dan harapan kita. ya… harapan bahwa kita (hanya) belum mengalami satu dari banyak cerita cinta yang berakhir indah itu.
dan ya… percaya nggak percaya cerita cinta seperti itu terjadi kok di dunia nyata.
si ugly ducking yang udah berubah jadi white swan dan punya banyak saingan sesama white swan ternyata mampu eksis, bahkan sampai bingung karena terlalu banyak pilihan. dia yang tak terlihat menawan, kini jadi rebutan.
atau mungkin dua orang dari dua dunia yang berbeda bertemu di satu tempat. berteman, bersaing, saling menyindir, dan akhirnya melingkarkan cincin sehidup semati di jari manis keduanya. ya, dunia nyata juga menampilkannya.
cerita cinta yang bermula dari jejaring sosial juga terjadi di dunia nyata kok. bukan cuma sekedar plot sederhana di film-film. mempertemukan dua teman lama yang akhirnya merangkai satu cerita cinta. plot tentang ini ternyata jauh lebih manis karena terjadi dunia nyata.
jadi jangan pernah putus asa. satu hal kecil yang disebut cinta itu pasti datang ke kita. cepat atau lambat, yang kita perlukan cukup menikmati prosesnya.
picture: www.chip.co.id
mungkin kita tidak bertemu dengannya di rumah sakit seperti yang dialami sandra bullock di while you were sleeping;
tidak mungkin juga mengalami kejadian seperti meg ryan dan nicholas cage di city of angels;
kisah pocahontas juga (sepertinya) jauh dari kemungkinan untuk kita alami.
tapi…
bisa saja…
kita bertemu dengannya sebelum interview kerja seperti di a confession of shopaholic;
atau seperti serendipity, saat tanpa sengaja kita memilih barang yang sama dengannya.
kita tak pernah tahu, bagaimana cinta itu bekerja.
yang pasti masing-masing kita (berhak) punya harapan atas cerita cinta kita. cuma itu yang bisa menguatkan kita dalam proses penemuannya.
dan kita bebas menentukan seperti apa harapan kita.
semisal…
bertemu dengan ‘belahan jiwa’ saat memegang buku yang sama di toko buku.
*tulisan sederhana untuk sahabat yang merekomendasikan film dengan plot sederhana tapi dirangkai manis. happy birthday, dhanie*
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer