buat
saya, sesumbar itu punya makna yang lebih dalam daripada sekedar sombong. kalo
sombong mungkin hanya terdengar melebihkan kemampuan diri sendiri, sesumbar
menambahkannya dengan meremehkan kemampuan orang lain plus dikemukakan ke
khalayak ramai. saya sih bukan ivan lanin ya, tapi boleh dong punya penjelasan
sendiri soal definisi kata. hehehe…
nyebelin,
pastinya. well, lebih dari itu malah. orang yang sesumbar bakal mencoba
menciptakan keadaan seolah-olah seakan-akan (ya ini terlalu berlebihan
kayaknya) hanya dia satu-satunya yang punya nilai tinggi di jagad raya ini.
semua bisa dilakukannya, tanpa bantuan siapapun. padahal aslinya nih, cuma
omongan doang supaya kelihatan hebat. duh, sampe segitunya ya?!
saya sih
nggak mau ikutan sesumbar juga kalo ngadepin orang sesumbar. buat apa coba?!
buang-buang energi, saya bilangnya. yang ada saya justru merasa kasihan. ya…
orang sesumbar memang selayaknya dikasihani. mereka yang sesumbar ibarat
pengemis bertubuh kekar yang menengadahkan tangan untuk mendapat perhatian di
jalanan. paham lah ya, maksudnya?! semoga perumpamaannya nggak terlalu kasar.
gimana
kalo kita sendiri yang sesumbar?! kalo saya boleh memberi saran, tolong jangan.
selama mie instant kuah pedes masih jadi makanan favorit sejuta umat di kala
hujan, tolong jangan sesumbar. we can’t beat the noodles.
teruslah
berusaha, tetapi selama ketumbar masih jadi bumbu yang bikin enak masakan… jangan sesumbar.