source: dok. pribadi |
saya tahu seluruh
sahabat yang lain juga sama terpukulnya dengan saya, bedanya masing-masing
punya cara sendiri untuk mengatasinya. saya?! saya memilih untuk tidak berbaur
dengan kesedihan. saya menyibukkan diri dengan pekerjaan yang saya punya dan
saya yang biasanya bicara banyak lewat media sosial memilih untuk tidak
meng-update apapun di seluruh akun media sosial saya dan tidak berkomentar
apapun di grup bbm begitu mendapat kabar duka tersebut.
mungkin (ada)
sahabat yang lain berpikir kemana saya, kenapa tidak memunculkan diri, kenapa
hanya sepintas lalu berduka?! apa sebegitu tidak pedulinya saya pada sahabat
yang selama ini mewarnai hidup saya?! well... the truth is... saya hanya ingin
menganggap kalau memew masih ada dan tidak ada kejadian apapun.
sayangnya, saya lupa
kalau realita memang nggak bisa dibohongi. perasaan kehilangan itu tetap saja
ada walaupun saya berpura-pura bahwa semua baik-baik saja. sahabat saya, ina,
bilang ‘kalo memang mau nangis ya nangis aja. ini memang saatnya untuk nangis
kok’. dan saya pikir-pikir... she’s right. inilah saat yang tepat untuk
mengeluarkan perasaan saya yang sesungguhnya.
memew, asalnya sih
dari ‘memed’ tapi karena lidah celat-nya jadi saya memanggilnya ‘memew’. buat
saya sih panggilan itu terdengar lebih cute dan lebih menggambarkan dirinya
yang super humoris dengan ke-khas-an tawa lepasnya. banyak hal yang telah saya
lalui bersamanya. masa-masa kuliah penuh suka duka, masa pengangguran – yang
sebenarnya kita lewati berbeda ya, mew -, masa nongkrong jumat malam, well...
terlalu banyak masa-masa yang buat saya... semua indah.
tidak semua hal saya
ingat secara detail tentang kebersamaan saya dengan memew, namun ada beberapa
hal yang masih membekas dan akan terus saya simpan dalam ingatan. sama seperti
hubungan sahabat lainnya, kami berdua juga sering beradu argumen soal banyak
hal. pada saat itu tentu saja mengesalkan, tapi sekarang... tidak ada lagi yang
mengomentari kecintaan saya pada victoria beckham, atau memutar bola mata
setiap kali saya memutar ‘love you like a love song’-nya selena gomez, atau
tertawa keras ketika saya menirukan “i’m back”-nya paris hilton dan nicole
ritchie, atau menggerutu tidak jelas setiap mendengar kata ‘chubby’ dari mulut
saya. tidak ada lagi...
...
...
...
boleh ya saya nangis
dulu... saya kehabisan kata-kata.
...
...
...
mungkin sekarang
lebih baik saya ikhlas dengan kepergian memew dan berterima kasih saja pada
memew untuk banyak hal yang telah dilakukannya buat saya dan untuk mengajarkan
saya banyak hal dalam kehidupan saya.
hidup harus terus
berlanjut buat saya dan sahabat-sahabat yang lain, mew... tapi percaya lah
bahwa kami semua akan selalu mengenangmu dengan cara kami masing-masing. it
will never be the same again without you, mew...
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
source: dok. pribadi |
oh iya, ini 3 lagu
yang akan selalu ada di playlist laptop saya buat mengingat kamu: flying
without wings-nya westlife (ini pernah kita nyanyiin bareng pas kemping di
sibolangit ya!), if life is so short-nya the moffats (salah satu top 20-nya om
jeff setiap kali ada gitar di kantin sastra), dan time to say goodbye-nya kokia
(this is i dedicated for you, mew!).
we'll miss your laugh and smile. rest in peace,
mew...
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Goodbye brother...