Personal Data

Foto Saya
aL dhimas
put the word in: uncommon
Lihat profil lengkapku

tentang satu hal ini saja

Senin, 29 Agustus 2011 | Label: | 0 komentar

siang tadi pas lagi sibuk beres-beres, secara nggak sengaja baca newsticker di salah satu stasiun tv swasta. beugh… lebaran berpotensi berbeda tanggal dari tanggal semula. tarik nafas sebentar terus lanjut lagi beres-beres.

sorenya sambil ngobrol sama keluarga, muncul berita di tv kalo (seperti biasa) lebaran kali ini akan berbeda antara yang satu dengan yang lain. tarik nafas sebentar terus masuk ke kamar. mendingan nulis blog sambil nunggu buka.

capek. setiap lebaran selalu saja begitu. nggak. saya nggak ngomongin soal ‘ini kan masalah paham’. udah terlalu banyak dibahas. ya, terserah lah kalo memang masalah paham, mazhab, atau apalah istilah yang mereka pakai. saya cuma berpikir tentang satu hal, kenapa sih lebaran lebih sering bedanya daripada samanya.

petinggi-petinggi itu bilang ‘perbedaan itu indah’, ‘mari kita saling menghormati perbedaan’, ‘jangan jadikan perbedaan sebagai alat pemecah’, dan sebagainya lah. for God’s sake, keluarga saya juga terdiri dari berbagai paham yang berbeda bahkan ada yang menganut kepercayaan yang berbeda, dan yah… we’re fine of that!

dulu. waktu saya masih bawa buku laporan pahala saat ramadhan, lebaran selalu sama. nggak pernah beda-beda kayak sekarang. kok bisa ya?! apa bulan dulu lebih bercahaya jadi lebih bisa dilihat? perasaan peralatan sekarang jauh lebih canggih untuk melihat benda-benda angkasa? apa mungkin dulu, media nggak membesar-besarkan perbedaan itu ya?! tapi kenapa sekarang jadi dibesar-besarkan, bahkan terkesan kebablasan memberitakannya? mungkin juga karena dulu petingi-petinggi negara ini diisi orang-orang bijak?! hmmm… mungkin bukan itu. petinggi-petinggi dulu kan sering dikatakan hasil KKN, ya kan?! saya jadi geleng-geleng kepala kalo ingat semua itu.

saya nggak mempersoalkan soal siapa benar siapa salah, tapi apa nggak bisa petinggi-petinggi yang dipercayai oleh seluruh rakyat mencoba untuk saling berangkulan, mengesampingkan ego sejenak untuk memudahkan rakyat bersilaturahmi ke rumah kerabat atau tetangga tanpa harus bertanya ‘udah lebaran belum?’?! bukankah kalian, para bijak yang disumpah untuk menentramkan negeri ini?!

berbeda memang indah, saya akui itu, tapi kita sudah terlalu sering berbeda. tentang satu hal ini saja, saya memohon. kita berada di jalan yang sama, lalu mengapa harus berbeda waktu merayakan kemenangan?! please...

satu tweet masuk ke timeline saya. dari seorang teman. katanya, ‘lontong sudah selesai dimasak. apapun ceritanya saya lebaran besok.”.

saya senyum miris. saya siap untuk sahur dengan lontong plus kari kambing besok.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer