angkasa tanpa pesan merengkuh semakin dalam
berselimut debu waktu kumenanti cemas
kau datang dengan sederhana
satu bintang dilangit kelam
sinarmu rimba pesona
dan kutahu telah tersesat
kukejar kau takkan bertepi
menggapaimu takkan bersambut
sendiri membendung rasa ini
sementara kau membeku
khayalku terbuai jauh
pelita kecilmu mengalir pelan
berselimut debu waktu kumenanti cemas
kau datang dengan sederhana
satu bintang dilangit kelam
sinarmu rimba pesona
dan kutahu telah tersesat
kukejar kau takkan bertepi
menggapaimu takkan bersambut
sendiri membendung rasa ini
sementara kau membeku
khayalku terbuai jauh
pelita kecilmu mengalir pelan
dan aku terbenam
redup kilaumu tak mengarah
jadilah diriku selatan
namun tak kau sadari hingga kini dan nanti
lokasi : rumah sakit
waktu : tepat pergantian hari dari tanggal 19 Desember ke 20 Desember 2009
aktivitas : membenamkan diri dalam lamunan ditemani album Dewi Lestari dan Rida Sita Dewi
saat “satu bintang di langit kelam” terdengar. pelan tapi pasti. satu persatu bayangan wajah-wajah itu muncul. menertawakan kelirihan ini.
selama ini (ternyata!) hanya mengejar ketidakpastian. harapan tanpa esensi nyata. kecuali nyeri.
padahal aku tak minta banyak selama ini. cuma sepenggal hati untuk melengkapi sepenggal hati yang kumiliki.
mereka sang pengisi hari di masa lalu. seperti satu bintang di langit kelam. begitu aku menganggap. sayang, hanyalah fatamorganaku saja.
tak ada bintang. hanya langitku yang tetap kelam.
“… dan aku terbenam”. begitu dewi lestari menutup syair yang dinyanyikannya.
dan yah… aku terbenam. ...
...
sangat dalam.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer